Close Menu
    Trending
    • Future of Business Analytics in This Evolution of AI | by Advait Dharmadhikari | Jun, 2025
    • You’re Only Three Weeks Away From Reaching International Clients, Partners, and Customers
    • How Brain-Computer Interfaces Are Changing the Game | by Rahul Mishra | Coding Nexus | Jun, 2025
    • How Diverse Leadership Gives You a Big Competitive Advantage
    • Making Sense of Metrics in Recommender Systems | by George Perakis | Jun, 2025
    • AMD Announces New GPUs, Development Platform, Rack Scale Architecture
    • The Hidden Risk That Crashes Startups — Even the Profitable Ones
    • Systematic Hedging Of An Equity Portfolio With Short-Selling Strategies Based On The VIX | by Domenico D’Errico | Jun, 2025
    Finance StarGate
    • Home
    • Artificial Intelligence
    • AI Technology
    • Data Science
    • Machine Learning
    • Finance
    • Passive Income
    Finance StarGate
    Home»Machine Learning»Bagaimana AI Meniru Otak Manusia? Perjalanan Menuju Mesin yang Dapat Berpikir | by Rizki Ramdhan Hilal | Feb, 2025
    Machine Learning

    Bagaimana AI Meniru Otak Manusia? Perjalanan Menuju Mesin yang Dapat Berpikir | by Rizki Ramdhan Hilal | Feb, 2025

    FinanceStarGateBy FinanceStarGateFebruary 27, 2025No Comments3 Mins Read
    Share Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Reddit Telegram Email
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email


    #001 Dari Neuron Menuju Neural Community

    Otak manusia adalah mesin biologis paling kompleks yang pernah ada. Dengan miliaran neuron dan triliunan sinapsis yang bekerja secara paralel, otak memungkinkan kita untuk berpikir, belajar, dan beradaptasi dengan lingkungan. Kemampuan ini telah menginspirasi para ilmuwan dalam mengembangkan kecerdasan buatan (AI), sebuah teknologi yang mencoba meniru cara kerja otak dalam mengenali pola, membuat keputusan, dan bahkan belajar dari pengalaman. Tapi, apakah AI telah mendekati kecerdasan otak manusia?

    Photograph by Robina Weermeijer on Unsplash

    Otak manusia terdiri dari sekitar 86 miliar neuron, yang merupakan sel saraf utama dalam sistem saraf. Neuron-neuron ini saling terhubung melalui sinapsis, membentuk jaringan yang kompleks untuk mengirimkan dan memproses informasi.

    Saat kita berpikir, merasakan sesuatu, atau bergerak, neuron-neuron ini berkomunikasi menggunakan sinyal listrik dan kimiawi. Sinyal ini bergerak melintasi jaringan saraf dalam hitungan milidetik, memungkinkan kita merespons lingkungan dengan cepat.

    Melalui pola koneksi yang dinamis ini, otak dapat belajar, mengingat, dan mengambil keputusan. Pola ini yang menginspirasi perkembangan jaringan saraf tiruan (neural networks) dalam kecerdasan buatan.

    Picture Credit score: https://www.geeksforgeeks.org/artificial-neural-networks-and-its-applications/

    Baik otak manusia maupun kecerdasan buatan memiliki pola kerja yang mirip dalam memproses informasi. Neuron biologis di otak menerima enter melalui dendrit, yang kemudian diproses di dalam badan sel sebelum dikirimkan ke neuron lain melalui akson. Proses ini memungkinkan otak untuk memahami rangsangan dari lingkungan dan meresponsnya dengan tepat.

    Di sisi lain, neural community dalam kecerdasan buatan bekerja dengan cara yang hampir serupa. Setiap “neuron buatan” menerima enter berupa knowledge, kemudian dikalikan dengan bobot (weights) dan dijumlahkan. Proses ini lalu melewati fungsi aktivasi yang menentukan apakah informasi tersebut akan diteruskan ke lapisan berikutnya. Dengan cara ini, AI dapat mengenali pola, mengklasifikasikan knowledge, dan membuat keputusan seperti yang dilakukan otak manusia.

    Baik dalam otak maupun AI, tidak ada pemahaman tanpa adanya enter. Jika otak tidak menerima rangsangan, maka ia tidak bisa berpikir atau merespons. Begitu pula dengan AI — tanpa knowledge, mannequin tidak bisa belajar atau menghasilkan sesuatu yang bermakna.

    Namun, ada satu perbedaan besar. Otak manusia memiliki fleksibilitas luar biasa, mampu belajar dari sedikit informasi dan beradaptasi dengan cepat. Sementara itu, AI masih bergantung pada jumlah knowledge yang besar untuk mencapai tingkat pemahaman yang serupa. Inilah tantangan utama dalam mengembangkan mesin yang benar-benar dapat “berpikir” seperti manusia. Lalu, apakah AI sudah mampu melampaui kecerdasan otak manusia?

    “AI suatu hari nanti dapat mengembangkan bentuk kecerdasannya sendiri yang dapat melampaui kecerdasan manusia dan pada akhirnya menimbulkan ancaman bagi masa depan umat manusia sudah sangat umum dan sering muncul”– Dr Mhairi Aitken, Peneliti Etika, Alan Turing Institute



    Source link

    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    Previous ArticleHow AI Agent Development Bridge the Gap Between Humans & Machines?
    Next Article Luminar Neo Is the Simpler, AI-Powered Alternative to Photoshop
    FinanceStarGate

    Related Posts

    Machine Learning

    Future of Business Analytics in This Evolution of AI | by Advait Dharmadhikari | Jun, 2025

    June 14, 2025
    Machine Learning

    How Brain-Computer Interfaces Are Changing the Game | by Rahul Mishra | Coding Nexus | Jun, 2025

    June 14, 2025
    Machine Learning

    Making Sense of Metrics in Recommender Systems | by George Perakis | Jun, 2025

    June 14, 2025
    Add A Comment

    Comments are closed.

    Top Posts

    Teaching a robot its limits, to complete open-ended tasks safely | MIT News

    February 11, 2025

    Strength in Numbers: Ensembling Models with Bagging and Boosting

    May 15, 2025

    Market Basket Analysis: How Machines Learn What We Really Want to Buy | by Michal Mikulasi | Apr, 2025

    April 12, 2025

    Solving AI Bias in Generative Applications: A Practical Guide to Fairness | by Ankit | Mar, 2025

    March 1, 2025

    Exploring IMDB Movies Dataset: Key Insights and Marketing Research Implications | by Pourushporwal | Feb, 2025

    February 17, 2025
    Categories
    • AI Technology
    • Artificial Intelligence
    • Data Science
    • Finance
    • Machine Learning
    • Passive Income
    Most Popular

    From Jupyter to Jetpack. Turning time series forecasts into live… | by Katy | May, 2025

    May 19, 2025

    Amazon May Soon Top the S&P 500, Surpass Walmart in Revenue

    February 6, 2025

    The Math behind Back-propagation. My Deep Learning journey started during… | by Hiritish Chidambaram N | May, 2025

    May 27, 2025
    Our Picks

    MoonX: BYDFi’s On-Chain Trading Engine A Ticket from CEX to DEX

    May 19, 2025

    Lexicon Lens: Focus on Language Tech | by Padmajeet Mhaske | Feb, 2025

    February 5, 2025

    Morgan Stanley to Pay Elderly Investor $843K: Senior Fraud Case

    February 15, 2025
    Categories
    • AI Technology
    • Artificial Intelligence
    • Data Science
    • Finance
    • Machine Learning
    • Passive Income
    • Privacy Policy
    • Disclaimer
    • Terms and Conditions
    • About us
    • Contact us
    Copyright © 2025 Financestargate.com All Rights Reserved.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.